Tuesday, October 17, 2017

Touring stress Surabaya Cangar



Halo pemirsa semua dimanapun anda berada, selamat menikmati hari kerja, keep spirit.
Di sela – sela waktu kali ini saya akan sharing, tentang stress nya saya kemarin, touringnya maksudnya, touring ketika saya sedang stress.
Stress dengan hiruk pikuk kehidupan di kota dengan segala permasalahan, di tempat kerja terutama.
Hari sabtu tanggal 14 okt 2017, entah bagaimana caranya saya harus bisa mengobati kestressan saya ini, mungkin bias dengan membeli sesuatu, dan saya coba cari – cari barang di jual beli online, saya menemukan barang yang menurut saya cocok untuk saya beli. Kemudian saya menghubungi penjual, dan otw untuk melihat barang, ternyata setelah melihat barang ada minus yang tidak bisa saya terima, alhasil saya tak jadi membeli barang tersebut, kecewa sih, Hiks. Dan saya memutuskan untuk membeli barang titipan teman saya, saya langsung menuju toko yang berada di sekitaran jalan ahmad yani Surabaya. Dan ternyata tokonya tutup. Haduhh sial bener, 2 tempat dikunjungi tanpa mendapatkan apa – apa, panas pula, karna waktu itu jam 11 pagi, yang mana matahari lagi seneng – senengnya manas – manasin gundul orang . hal tersebut berhasil membuat saya makin stress, dan terbesit pikiran saya untuk nekad touring sendiri ke arah selatan yaitu ke arah gunung arjuno, begitu yang saya tau.
Selain stress saya juga sedang rindu dengan suasana pegunungan dan enyah dari panasnya kota, langsung cuss saja dari jalan ahmad yani Surabaya. Terlalu nekad karna saya sama sekali tidak menengok rute via gps, alhasil saya salah jalan, saya sampai balongbendo malah lurus terus sampai mojokerto mengarah ke jombang, saya pun harus mencari jalan ke kiri atau ke arah mojosari, akhirnya ketemu. Jalan yang saya lalui cenderung gampang, nggak ruwet banyak persimpangan. Perjalananpun menjadi cepat saya lalui, ikuti plang saja. Tak terasa hanya setengah jam saya sudah sampai pacet.
Plang ke arah batu, itu yang saya cari, dan saya ikuti. Yang kedua adalah dimana jalan menanjak itulah tujuan saya. Sampai pacet udara sudah mulai dingin, perlahan menyegarkan pikiran yang ruwet ini.
Menuju cangar banyak sekali tanjakan yang ekstreem, terhitung 2 kendaraan yang tak kuat menanjak ketika saya berhenti di dekat tanjakan ekstreem untuk sekedar menikmati panorama puncak gunging welirang di depan dan puncak gunung penanggungan di sebelah kiri, sambil hunting foto. Kendaraan yang tidak kuat pertama ada sepeda motor shogun karbu tahun 2000 an, yang ini saya maklumi karna kendaraan sudah udzur, kendaraan yang kedua adalah avanza keluaran terbaru, mungkin versi veloz saya tidak terlalu memperhatikan, yang jelas mesin kendaraan sangat bekerja keras, tetapi tetap saja mundur lagi, untung saja tak ada kendaraan di belakangnya. Mungkin saja joki nya yang kurang pintar (dibaca ; amatir ) .


pemandangan gunung welirang, suatu saat saya akan berada di atas sana

gunung welirang dan p200ns

gunung welirang dan p200ns

Lanjut perjalanan memasuki taman hutan raya, saya banyak menemukan monyet di tengah jalan, hingga memaksa saya untuk membunyikan klakson ketika melewati gerombolan monyet tersebut, terang saja monyet – monyet tersebut adalah lebih pintar daripada kebanyakan orang – orang di kota, monyet – monyet tersebut langsung minggir ketika saya klakson, memasuki hutan suhu makin dingin, jalan sangat berkelok – kelok dan naik turun, tapi tak masalah bagi p200ns saya dalam melibasnya. Justru ini lah kenikmatan seorang bikers, kenikmatannya dapat mengusir stress. 
cangar

pemandangan cangar

trek cangar

pemandangan cangar

Saya lanjutkan perjalanan menuju kota batu, hingga keluar hutan raya jalan makin berkelok – kelok tapi di dominasi oleh turunan. Pemandangan sangat indah, terasering dimana – mana. Pepohonan lebat dan bunga – bunga indah juga tak mau kalah menonjolkan kecantikan nya, tapi mereka adalah saling melengkapi. Saya hanya memacu kendaraan saya 30 – 40 kpj saja agar tidak saya lewatkan menikmati alam kota apel ini. Oiya, di pinggir jalan banyak yang jual apel, bahkan banyak yang boleh petik sendiri.
Jalan menuju kota batu semakin turun, pemandangan masih indah, terlihat lereng gunung kawi dari kejauhan yang di bawahnya adalah kota batu . saya temukan plang menuju alun – alun batu, beberapa menit sampai alun – alun. Saya tek menyangka bertemu dengan alun – alun ini lagi, membangunkan ingatan saya setahun lalu ketika saya touring dengan teman – teman saya dari jogja, teringat ketika kita bertanya rute ke arah bromo pada pak polisi di pos polisi alun – alun. Lalu teman saya rider klx justru ketakutan karena dia memakai knalpot brong. Tapi ternyata pak polisi di batu baik – baik semua di banding pak polisi di jogja . heheh
Lanjut lagi perjalanan saya yang sepertinya akan stop disini dan akan putar arah menuju cangar lagi kemudian ke arah Surabaya. Karna saya tidak mau kemaleman melewati hutan raya. Tapi sebelumnya saya harus makan dahulu, setelah cari makan muter – muter area kota batu saya tak menemukan tempat makan yang cocok bagi saya, takut mahal. Hehe
Saya pun memutuskan untuk mengisi bensin dahulu di dekat alun – alun, karna bensin saya tinggal 3 strip dan takut kehabisan, karna pom bensin hanya ada di sini dan tak ada lagi sampai pacet, takutnya nanti kehabisan ketika melewati hutan raya.
Perjalanan saya lanjutkan saja, dan saya lupa makan, yang penting masih ada tenaga untuk riding itu sudah cukup bagi saya. Perjalanan lancar dan saya tetap menikmati panorama, tapi hari sudah sore sekitar jam 4, hawa makin dingin, sweeter yang saya pakai tidak bisa membendung dinginnya udara pegunungan, saya pacu p200ns pelan – pelan saja. Hingga sampai di tikungan tajam di hutan raya saya melihat pemandangan yang cukup ngeri. Ada seseorang yang merintih kesakitan di pinggir jalan dengan segrombol orang mencoba menenangkan dan hanya sekedar melihat dan juga sebuah motor beat terlihat hancur cukup parah lampu depan dan sekitarnya di tambah lagi mobil avanza yang headlampnya juga hancur parah dan penyok di sekitarnya. Sebuah kecelakaan adu banteng antara avanza dengan Honda beat persis di tikungan, kronologi saya kurang tau, mungkin salah satu dari 2 kendaraan tersebut ada yang memakan jalur berlawanan. Karna saya rasa saya tak di butuhkan disitu, maka saya langsung berlalu saja.
Suhu dingin di cangar makin menusuk seiring dengan makin gelapnya hari, gelap karna mendung. Tetapi tak lama kemudian saya sudah sampai pacet dan jalan mulai lurus menurun, udara dingin mulai hilang. Jalan mulai ramai tapi tetap lancer membuat saya jadi mengantuk dan autopilot, kemudian saya berhenti sebentar untuk menghilangkan kantuk. Setelah kantuk hilang saya lanjutkan perjalanan hingga sampai kota bertemu dengan kemacetan yang bikin stress balik lagi, tapi bodo ahh, Haha. Cukup capek menembus kemacetan hingga beberapa saat saya sudah sampai kos dengan selamat. Alhamdulillah
Tercatat di speedometer p200ns daya jelajah touring saya sekitar 210 km lebih sedikit, saya lupa untuk memotret nya .
Touring kali ini walaupun sendiri tapi cukup mengasikkan, seenggaknya stress saya berkurang. Nahh bagi kalian yang mungkin lagi banyak pikiran atau yang sedang stress seperti saya ini, jangan ragu buat melakukan touring sendiri, tujuan bisa kemanapun yang anda inginkan, dan keunggulan touring sendirian adalah anda bisa mengatur waktu, berhenti, segala hal semau anda sendiri. Dan jangan lupa persiapkan segala hal untuk keperluan touring, seperti kondisi motor, riding gear untuk keamanan dan kenyamanan, kemudian uang untuk bensin dan konsumsi di jalan. Dan jangan pernah malu terlihat riding sendiri di jalan. Karna riding ini untuk menghilangkan stress bukan untuk membuat orang – orang di jalan terkesan. Haha

Sekian dulu sharing dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf. Wassalam

Thanks all ^_^

No comments:

Post a Comment